Cara Mengobati Ayam Bangkok yang cacingan

ayambangkokkita.blogspot.com | salam hangat dari admin blog.. semoga isi artikel ini bermanfaat bagi pengunjung blog kami dan jangan sungkan untuk berkomentar selamat membaca..

Baca Juga:


Cara Mengobati Ayam Bangkok yang cacingan


Ayam bangkok yang cacingan akan menghambat pertumbuhan dari ayam itu sendiri, jadi kita sebagai peternak ayam bangkok harus tanggap dengan keadaan ayam kita. Ayam bangkok yang cacingan terlihat pucat dan lesu, nafsu makannya berkurang, berat badan turun, kotoran basah atau bahkan encer, bulu kusut sehingga kemampuan mereka untuk berlaga menurun. Pada kasus yang parah juga dapat berdampak anemia sehingga sangat berpengaruh pada performa ayam. Jika ayam laga terserang penyakit ini, maka harus segera ditangani agar segera sembuh dan performa ayam kembali prima.

Resiko terkena cacingan akan meningkat ketika musim lalat atau populasi lalat meningkat. Terlebih saat musim penghujan. Curah hujan yang tinggi, kelembapan kandang meningkat serta kondisi pakan yang berceceran akan meningkatkan populasi lalat.

Larva lalat dan lalat dewasa dapat berperan sebagai inang perantara bagi infeksi cacing pita (Raillietina sp) pada ayam. Larva dan lalat dewasa sering kali termakan oleh ayam sehingga ayam dapat terserang cacing pita tersebut. Selain itu, lalat juga berperan sebagai vektor mekanik bagi cacing gilik (Ascaridia galli). Lalat sebagai vektor mekanik yakni berperan membawa telur atau larva cacing berpindah dari tempat satu ke tempat lain, hingga menempel pada pakan, air minum, atau media lainnya. Ayam kemudian akan terinfeksi cacing gilik jika menelan telur cacing bersamaan pakan atau air minum. Cacing gilik dan cacing pita tersebut merupakan jenis cacing yang sering menyerang ayam.

Untuk mendeteksi ayam laga yang dipelihara terkena cacingan atau tidak, dapat dideteksi sejak dini. Yaitu melakukan uji laboratorium parasitologi dengan menggunakan sampel feses untuk pemeriksaannya.



Penyakit cacingan tidak hanya menyerang ayam komersil saja namun ayam laga pun juga bisa terserang penyakit ini jika penerapan kebersihan kandang kurang baik. Beberapa penghobi pun menceritakan peliharaannya terserang penyakit cacingan. Kandang yang tidak bersih akan memicu berkembangnya vektor atau perantara penyakit, misalnya lalat.

Ayam laga yang terkena cacingan akan terlihat pucat dan lesu, nafsu makannya berkurang, berat badan turun, kotoran basah atau bahkan encer, bulu kusut sehingga kemampuan mereka untuk berlaga menurun. Pada kasus yang parah juga dapat berdampak anemia sehingga sangat berpengaruh pada performa ayam. Jika ayam laga terserang penyakit ini, maka harus segera ditangani agar segera sembuh dan performa ayam kembali prima.

Resiko terkena cacingan akan meningkat ketika musim lalat atau populasi lalat meningkat. Terlebih saat musim penghujan. Curah hujan yang tinggi, kelembapan kandang meningkat serta kondisi pakan yang berceceran akan meningkatkan populasi lalat.

Larva lalat dan lalat dewasa dapat berperan sebagai inang perantara bagi infeksi cacing pita (Raillietina sp) pada ayam. Larva dan lalat dewasa sering kali termakan oleh ayam sehingga ayam dapat terserang cacing pita tersebut. Selain itu, lalat juga berperan sebagai vektor mekanik bagi cacing gilik (Ascaridia galli). Lalat sebagai vektor mekanik yakni berperan membawa telur atau larva cacing berpindah dari tempat satu ke tempat lain, hingga menempel pada pakan, air minum, atau media lainnya. Ayam kemudian akan terinfeksi cacing gilik jika menelan telur cacing bersamaan pakan atau air minum. Cacing gilik dan cacing pita tersebut merupakan jenis cacing yang sering menyerang ayam.

Untuk mendeteksi ayam laga yang dipelihara terkena cacingan atau tidak, dapat dideteksi sejak dini. Yaitu melakukan uji laboratorium parasitologi dengan menggunakan sampel feses untuk pemeriksaannya.

Jika ayam laga sudah terkena cacingan, pengobatan akan optimal jika teknik pengobatan dilakukan dengan tepat, meliputi tepat obat, tepat dosis, dan tepat teknik pemberian. Pemilihan obat cacing dikatakan tepat jika mempunyai spektrum kerja yang sesuai dengan jenis cacing yang menyerang (cacing gilik atau cacing pita). Namun jika ayam terserang cacing gilik sekaligus cacing pita maka ayam laga tersebut dapat diberikan obat cacing dengan spektrum kerja yang luas yaitu dengan produk Levamid untuk ayam laga.

Pemberian obat cacing harus tepat dosis, yaitu dosis tunggal (satu kali pemberian). Kemudian terkait teknik pemberian obat cacing, memerlukan proses pengulangan. Pengulangan tersebut bisa disesuaikan dengan siklus hidup cacing dan kondisi kandang. Cacing gilik mempunyai siklus hidup 1-2 bulan, sedangkan cacing pita sekitar 1 bulan. Sehingga pemberian obat cacing dapat diulang 1-2 bulan kemudian.

Upaya yang efektif guna mencegah cacingan yaitu menjaga kebersihan lingkungan kandang dan mengendalikan vektornya. Kegiatan sanitasi dan desinfeksi kandang dan lingkungan perlu rutin dilakukan. Lakukan pembersihan kandang secara menyeluruh kemudian semprot dengan desifektan seperti Medisep atau Zaldes

semoga bermanfaat. salam ayam jawara


Demikianlah Artikel Cara Mengobati Ayam Bangkok yang cacingan
dan Nantikan artikel selanjutnya

Anda sekarang membaca artikel Cara Mengobati Ayam Bangkok yang cacingan dengan alamat link https://ayambangkokkita.blogspot.com/2020/12/cara-mengobati-ayam-bangkok-yang.html

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Leave A Comment...